Gjm24jam.com ,JAMBI – Tak lama lagi Provinsi Jambi genap berusia 66 tahun, tepatnya harri jadi provinsi Jambi jatuh pada tanggal 5 Februari.seperti tahun-tahun sebelumnya, perhelatan Akbar akan di gelar oleh pemprov pada perayaan HUT Provinsi itu. namun hal tersebut menurut Raden Jamhuri, salah seorang aktivis senior Provinsi Jambi menilai, jika Eforia perayaan HUT seakan-akan hanya ajang untuk menutupi kegagalan peemprov jambi. (2/2/22).
Kepada sejumlah awak media Jamhuri mengatakan, Hari Ulang Tahun bukan ajang eforia pura-pura berhasil demi menutupi kegagalan,akan tetapi sebenarnya pada HUT Provinsi ini merupakan wahana kejujuran evaluasi kegagalan pemimpin, baik tentang Managerial maupun menyangkut Leadership.
“Jadi peringatan hari jadi provinsi Jambi seharusnya sebagai moment kejujuran pemerintah mengakui sejumlah kegagalan pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi serta Campur Tangan Pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat. ” Sampai Jamhuri.
Lebih lanjut Dirinya meminta,pemimpin Provinsi Jambi dalam hal ini Gubernur Al Haris, harus berani akui secara jujur kepada masyarakat menyangkut sejumlah kegagalan yang telah terjadi,seperti rendahnya serapan Anggaran yang masuk sepuluh besar serapan anggaran terendah di seluruh Indonesia.
“Ditambah dengan Polemik pembangunan Stadion Internasional Ratusan Miliar, Penyelesaian polemik angkutan batu bara, uang jasa tenaga fungsional (RSUDRMT) yang hampir satu tahun tidak dibayarkan, dan indikasi rangkap jabatan Direktur Rumah Sakit Dinasti Pemerintah Provinsi tersebut. ” Paparnya.
Jamhuri juga menuturkan,Kegagalan Pemprov Jambi dalam pengelolaan dan pemanfaatan serta kepastian hukum aset daerah yang selama ini tidak jelas, semuanya berawal dari system rekruitmen pejabat yang salah kafrah, sehingga kabinet diisi oleh personil yang tidak memahami Azaz-Azaz Umum Pemerintahan yang Baik (AUPB).
“Jadikan HUT Provinsi sebagai panggung kejujuran berpikir dengan Nurani dan Nalar, daripada gagal lebih baik mundur dan letakan jabatan yang tak sanggup di emban. ” Tutup Jamhuri.
(Jayusman).